Kamis, 26 Maret 2015

laporan pratikum uji zat makanan

Tags



LAPORAN  PRATIKUM MENGENAI UJI ZAT MAKANAN

A.  Tujuan
1.     Mengetahui kandungan zat makanan dari berbagai jenis makanan
2.    Mengatahui fungsi zat makanan bagi tubuh

B.  Dasar teori
1.      Karbohidrat
Karbohidrat dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan sagu, kandungan karbohidrat banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat diperoleh dari tumbuhan. Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan merupakan hasil sintesis senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O menjadi senyawa organik.
Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan dapat di uji dengan lugol, Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida. Fungsi karbohidrat yang utama sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu sebagai penghasil energi. Namun, selain itu karbohidrat juga berfungsi, antara lain:
a.       sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan anggota tubuh.
b.      dapat menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh;
c.       berperan dalam pembentukan protein dan lemak;
d.      berperan dalam proses metabolisme tubuh;
e.       selusose dapat mencegah sembelit (susah buang air besar);
f.       laktosa dapat membantu penyerapan unsur kalsium dari makanan.

Karbohidrat dibagi menjadi 3 macam berdasarkan jumlah gugus gula yang menyusunnya. Karbohidrat disimpan di dalam tubuh dalam dua bentuk, yaitu tersimpan dalam otot dan hati berupa glikogen dan tersimpan dalam darah berupa glukosa. Untuk menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat melalui serangkaian proses metabolisme dalam tubuh.

Tabel Macam-Macam Karbohidrat
No
Macam Karbohidrat
Keterangan
1.
Monosakarida
Merupakan golongan gula sederhana yang memiliki satu gugus gula. Golongan ini memiliki karakteristik mudah larut dalam air dan terasa manis. Monosakarida terdiri atas glukosa, fruktosa, dan galaktosa
2.
Disakarida
Merupakan golongan gula majemuk, yang memiliki dua gugus gula. Golongan ini memiliki karakteristik sama seperti pada monosakarida. Disakarida terdiri atas dua monosakarida.
3.
Polisakarida
Merupakan golongan gula majemuk yang memiliki lebih dari sepuluh gugusan gula. Golongan ini memiliki karakteristik tidak terasa manis, tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam koloid dan tidak dapat melewati membran semipermiabel.

2.      Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, O (karbon, hidrogen, dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan nitrogen). Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam kloroform, eter, dan minyak tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang disebut lemak nabati. Lemak nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa, kacang-kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain. Adapun sumber lemak yang berasal dari hewan disebut lemak hewani. Lemak hewani bisa diperoleh dari daging, susu, mentega, telur, ikan, dan sebagainya.
Kebutuhan lemak setiap hari untuk seseorang kurang lebih 1 gram setiap kilogram berat badan.Tetapi kebutuhan ini berbeda-beda, tergantung usia, aktivitas, dan suhu. Anak-anak lebih sedikit membutuhkan lemak daripada orang dewasa. lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan lemak dalam makanan dapat di uji dengan kertas buram, jika setelah kertas kering terdapat noda transparan maka dapat dikatakan makanan yang di uji mengandung lemak. Lemak mempunyai peran, antara lain:
a.    untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan lemak lebih tinggi dibandingkan karbohidrat;
b.    sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E dan K;
c.    untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel. Bagian sel yang tersusun dari lemak adalah membran sel;
d.    dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah;
e.    sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan lambung.

3.      Protein
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O dan kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor).  Jenis protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein hewani lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang sempurna. Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung asam amino esensial yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat mencukupi untuk proses pertumbuhan tubuh.
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya berbeda-beda untuk masing-masing orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin, wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan lain-lain. Pada dasarnya protein memiliki fungsi di dalam tubuh, antara lain:
a.        menghasilkan energi dan kalori, kalori yang dihasilkan dari protein, yaitu setiap 1 gram menghasilkan 4,1 kalori;
b.       sebagai unsur pembangun jaringan yang rusak;
c.        untuk membantu pertumbuhan tubuh;
d.       sebagai sistem buffer, artinya dapat menjaga keseimbangan asam dan basa;
e.        dapat membentuk enzim, hormon, dan pigmen
f.        membantu proses metabolisme tubuh.
Pada usia anak-anak, peranan zat protein sangat penting sekali. Jika kebutuhan akan protein
tidak tercukupi, maka pertumbuhan anak-anak akan terhambat dan respon terhadap saraf-saraf motorik berkurang. Kondisi ini dinamakan kwashiorkor (lapar gizi) dan marasmus.
Keseimbangan protein dikatakan normal apabila protein yang kita konsumsi dapat mencukupi kebutuhan tubuh dan masih tersisa untuk diekskresikan. Unsur-unsur protein meliputi asam amino. Ada dua macam asam amino, yaitu sebagai berikut.
a.       Asam Amino Esensial
Asam amino esensial tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, sehingga dapat dicukupi dari makanan yang kita makan. Ada 10 macam asam amino esensial, antara lain: isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, treolin, fenilalanin, triptofan, histidin dan arginin. Arginin dan histidin esensial terutama dibutuhkan pada masa anak-anak.
b.      Asam Amino Non-Esensial
Asam amino ini dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Golongan ini terdiri atas 11 asam amino, antara lain alanin, asparagin, asam aspartat, sistin, asam glutamat, sistein, glisin, glutamin, serin, prolin, dan tirosin.
Protein di dalam tubuh dipecah menjadi asam amino dan mengalami serangkaian
proses metabolisme karbohidrat maupun lemak. Penyerapan protein dalam bentuk asam amino berlangsung di jonjot usus.
4.      Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat  terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi.
Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein.









     
C.  Alat dan Bahan


1.     Nasi                                                              
2.    Kentang
3.    Telur
4.    Tempe
5.    Tahu
6.    Minyak goreng
7.    Gula pasir
8.    Vit.c
9.    Keju
10.  Larutan tepung kanji
11.  Snack
12.  Kacang
13.  Biuret
14.  Fehling A
15.  Fehling B
16.  Plat Tetes
17.  Lumpang dan Alu
18.  Pipet Tetes
19.  Tabung Reaksi
20. Spiritus
21.  Penjepit Tabung
22. Tabung Ukur



D.  Cara Kerja

  Membuat Larutan Makanan
1.    Menumbuk sampel bahan makanan yang kering dan padat dengan menggunakan lumpang dan alu  sampai menjadi halus.
2.   Kemudian, membersedikit air dan aduk sehingga terbentuk semacam larutan.
3.   Memasukkan setiap satu sampel larutan bahan makanan dengan menggunakaan pipet tetes ke dalam tabung reaksi ( apabila zat tersebut akan dipanaskan terlebih dahulu ) atau plat tetes ( tidak perlu dipanaskan ) secukupnya

  Uji Karbohidrat
1.      Memasukkan 3 tetes larutan lugol ke dalam tabung reaksi
2.    Kemudian aduk dan amati perubahan warna apa dalam larutan lugol.
(Larutan lugol berwarna biru tua terhadap reaksi amilum).

  Uji Glukosa
1.     Memasukkan 5 tetes larutan Fehling A dan 5 tetes Fehling B ke dalam tabung reaksi kemudian di kocok agar zat tersebut tercampur
2.    Memanaskan tabung reaksi tersebut di atas api pada spiritus dengan menggunakan penjepit tabung reaksi sampai terjadi reaksi .
3.    Mengamati perubahan warna pada larutan Fehling A dan B.
(Larutan Fehling A dan B berwarna Orange terhadap reaksi glukosa).

  Uji Protein
1.    Memasukkan 3 tetes larutan Biuret ke dalam tabung reaksi Plat tetes , kemudian aduk agar zat tersebut tercampur .
2.   Amatilah perubahan warna pada larutan Biuret.
(Larutan Biuret berwarna ungu terhadap reaksi protein)

 Uji Lemak
1.     Berilah satu atau dua tetes sampel larutan makanan pada kertas buram,dan buat lah kotak – kotak pada kertas kemudian biarkan hingga kering.
2.    Amatilah bekas tetesan sampel larutan makanan pada kertas buram ,biarkan hingga kering.
(Kertas buram menjadi transparan atau bernoda pada bekas tetesan terhadap reaksi lemak)
 Uji Vitamin C
1.      Masukan larutan yudium sebanyak 1 ml pada tabung reaksi
2.     Larutkan vitamin C tetes demi tetes pada tabung reaksi tersebut dan hentikan sampai larutan yudium bening
3.     Hitung berapa tetes sampai larutan yudium menjadi bening

E.  Hasil Pengamatan
No
Zat Makanan
Warna awal
Uji Zat makanan
Karbohidrat
Protein
Lemak
Glukosa
1
Nasi Halus
Putih
Biru tua
Biru
-
Orange
2
Nasi Kunyah
Putih
Bitu tua
Biru
-
Orange
3
Telur
Putih
Coklat Kuning
Ungu
+
Hijau Tua
4
Tomat
Merah
Hijau
Orange
-
Orange
5
Kacang
Coklat
Coklat Pudar
Coklat tua
-
Ungu
6
Susu
Putih
Putih
Ungu
-
Orange
7
Larutan Kanji
Putih
Biru tua
Biru
-
Hijau
8
Snack
Coklat
Coklat tua
Coklat muda
+
Ungu
9
Keju
Putih
Hitam
Ungu
-
Ungu
10
Minyak
Kuning
Kuning
Biru
+ 
-           
11
Tempe
Putih
Coklat
Ungu
-
Ungu
12
Gula
Kuning
Coklat
Kuning
-
Hijau
13
Tahu
Putih
Hijau
Ungu
-
Ungu

Hasil Uji makanan : tanda (+) adanya noda transparan pada kertas buram untuk uji lemak) dan tanda ( - )  tidak ada Noda.

F.  Pembahasan

  Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
1.        Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
2.        Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung
3.        Reagen Fehling A dan B berfungsi untuk menguji kandungan glukosa dalam suatu zat (makanan. Apabila setelah ditetesi fehling, makanan/ sari makanan yang mengandung glukosa akan berubah menjadi berwarna merah bata.

                        Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

G.  Kesimpulan
Uji Karbohidrat
Dari hasil dapat dilihat bahwa zat makanan yang banyak mengandung amilum adalah zat yang mengalami perubahan warna menjadi biru tua yaitu : nasi halus, nasi kunyah dan larutan kanji
Uji Protein
Bahan makanan yang banyak mengandung protein adalah zat makanan yang berubah warna menjadi ungu yaitu : telur, keju, tahu, susu, dan tempe
Uji Glukosa
Bahan makanan yang banyak mengandung glukosa adalah bahan makanan yang menunjukkan perubahan warna hijau – kuning – orange ( merah bata )
Uji lemak
            Bahan makanan yang meninggalkan noda ( bekas) dalam kertas buram ( minyak, telur dan snack )


EmoticonEmoticon