Selasa, 29 November 2016

pengaruh cahaya matahari pada tumbuhan



BAB I
PENDAHULUAN
Kerangka Teoritis
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Sedangkan  perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga  dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kapri.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya,  cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam tanaman
( Kramer dan Kozlowski,1979).
Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat terbuka sebaliknya ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tempat teduh/bernaungan. Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi
(Soekotjo,1976 dalam Faridah, 1995).
Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom dalam tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.











BAB II
PELAKSANAAN PRATIKUM

A.    Tujuan Pratikum
Membandingkan kecepatan tumbuh tanaman di tempat yang berbeda intensitas cahayanya.

B.     Alat dan Bahan
o   Alat –alat
1.      Dua buah polibag
2.      Mistar dan alat tulis
3.      Label
4.      Spidol anti air
5.      Gelas plastik bekas minuman mineral satu buah
6.      Karton
7.      Kamera

o   Bahan – bahan
1.      Dua puluh biji kacang hijau
2.      Lidi secukupnya
3.      Air
4.      Tanah secukupnya

C.     Cara Kerja
1.       Rendam biji kacang hijau yang akan ditanam selama 8 jam.
2.      Tanamlah 10 biji kacang hijau dalam masing – masing pot yang telah diisi tanah yang sama. Berilah label pada kedua pot tersebut. Masing – masing pot I dan pot II.
POT I
POT II
 




3.     
POT I
POT II
1
2
10
9
8
7
6
5
4
3
1
2
10
9
8
7
6
5
4
3
Tandai masing – masing kacang hijau dengan idi yang telah diberi nomor.



4.      Letakkan pot I di tempat terang dan pot II di tempat gelap.
5.      Siram biji kacang hijau pada masing – masing pot dengan air secukupnya. Siramlah setiap 9 hari. Penyiraman dilakukan dengan frekuensi 1 kali sehari.
6.      Jika biji telah tumbuh ukurlah panjang batang dari kedua pot tersebut. Pengukuran dimulai dari permukaan tanah hingga ujung batang.
7.      Lakaukan pengukuran selama 10 hari.
8.      Tulis hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
9.      Hitung rata – rata tinggi kecambah perhari untuk kedua percobaan tersebut. Dihari ke 10 hitungah rata – rata tinggi kecambah secara keseluruhan untuk tiap percobaan.
10.  Buatlah grafik pertumbuhan rata – rata kecambah kacang hijau.



























BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan biji kecambah Pot I di tempat terang
Hari ke-
Tinggi kecambah ( cm )
Panjang
1
 2
 3
4
5
 6
7
 8
 9
I 10
rata - rata
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0,5
1
1
2
2
2
0,85
5
0,1
0
0
0
1
2
2
3
4
3,5
1,56
6
0,2
0,1
0
0
2
3
4
5
5
4,2
2,35
7
0,3
0,2
0,5
0
7
11
6
5,5
5,5
5
4,1
8
2
0,5
2
0
7
12
8
7
7
5
5,05
9
2,5
0,5
2
0
7
12,5
9
11
10
6,5
6,1
10
3
1,5
2,5
0
7,5
12,5
10,5
12
11
7
6,75
Rata – rata
0,86
0,38
0,8
0
3,35
5,5
3,95
4,35
4,25
3,12
26,76

Hasil pengamatan biji kecambah Pot II di tempat gelap
Hari ke-
Tinggi kecambah ( cm )
Panjang
 1
2
3
4
5
 6
7
8
9
10
rata - rata
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
7
0
1
0
0
4
0
4
1
6
2,3
5
12
3
6,5
5
0,5
11
3
12
4
3
6,0
6
13
4
7,5
5,5
2
12
4
13
6
4
7,1
7
25
7
20
12
0
15
12
20
17
24
15,2
8
28
9
24
16,5
0
15,5
17
27,5
21
29,5
18,8
9
30,5
8
27,5
20
0
15,5
21
30
22
33
20,75
10
31
9
28
21
0
16
21
30,5
23
35
21,45
Rata – rata
14,65
4,0
11,45
8,0
0,25
8,9
7,8
13,7
9,4
13,45
91,6



Hasil pengamatan keadaan biji atau kecambah pada Pot I di tempat terang
Hari ke-
Tinggi kecambah ( cm )
 1
 2
 3
4
5
 6
7
 8
9
10
1
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
2
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
3
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
4
BK
BK
BK
BK
K
K
K
K
K
K
5
K
BK
BK
BK
K
K
K
K
K
K
6
K
K
BK
BK
K
K
K
K
K
K
7
K
K
K
M
K
K
K
K
K
K
8
K
K
K
M
K
K
K
K
K
K
9
K
K
K
M
K
K
K
K
K
K
10
K
K
K
M
K
K
K
K
K
K













Hasil pengamatan keadaan biji atau kecambah pada Pot II di tempat gelap
Hari ke-
Tinggi kecambah ( cm )
 1
 2
 3
 4
5
 6
7
 8
 9
10
1
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
2
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
3
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
4
K
BK
K
BK
BK
K
BK
K
K
K
5
K
K
K
K
BK
K
K
K
K
K
6
K
M
K
K
K
K
M
K
K
K
7
K
M
K
K
K
K
M
K
K
K
8
K
M
K
K
M
K
M
M
K
K
9
M
M
K
K
M
K
M
M
K
K
10
M
M
K
K
M
K
M
M
K
K

Keterangan :
BK      = Belum Berkecambah
K         = Berkecambah
M         = Mati




Hasil pengamatan jumlah daun pada Pot I di tempat terang
Hari ke-
Jumlah daun
1
 2
3
 4
 5
6
 7
 8
 9
10
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
6
1
1
0
0
2
2
2
2
2
2
7
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
8
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
9
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2
10
2
2
2
0
2
2
2
2
2
2

Hasil pengamatan jumlah daun pada Pot II di tempat terang
Hari ke-
Tinggi kecambah ( cm )
 1
 2
 3
 4
5
 6
7
 8
9
10
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
1
0
1
0
0
1
0
2
2
2
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
6
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
7
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
8
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
9
2
2
2
2
0
4
2
4
2
4
10











Pembahasan
Biji di tempat gelap lebih cepat tumbuh daripada biji di tempat terang, hal ini dikarenakan cahaya yang diterima biji di tempat terang menguraikan hormon auksin ( hormon yang mempengaruhi pertumbuhan akar dan batang).
Hasil ini sesuai dengan teori literatur yang menyatakan Umumnya,  cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Kecambah di tempat terang warna daunnya hijau segar sedangkan kecambah di tempat gelap warnanya kekuningan, hal ini dikarenakan kecambah di tempat terang mendapatkan cahaya yang cukup untuk berfotosintesis.
Tinggi kecambah pot I terang
Tinggi kecambah pot II gelap




















BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, perkecambahan semua biji kacang hijau yang dapat tumbuh tetapi  petumbuhan tiap – tiap biji kacang hijau berbeda. Begitu pula dengan kecepatan pertumbuhannya. Dan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap lebih cepat dari pada di tempat terang.