KERACUNAN MAKANAN
Keracunan
makanan adalah penyakit yang dihasilkan
akibat dari penggunaan makanan yang tercemar, patogen bakteri, virus, atau
parasit yang mencemari makanan, dan juga kimia atau racun alami seperti sebagai
jamur.
Gejala atau tanda-tanda keracunan makanan :
- Pusing
- Nyeri dan Kram perut, mual dan muntah
- kemungkinan terjadi Diare
- Berkeringat, kemungkinan adanya alergi pada kulit
- Hilang kesadaran atau tingkat kesadaran yang
menurun
- Kemungkinan terjadi Gangguan penglihatan dan
kebingungan ( linglung)
- keluar cairan yang tidak normal dari dalam mulut
dan sakit tenggorokan
- lemas dan kelumpuhan
- Kejang-kejang. ini merupakan salah satu ciri-ciri
keracunan makanan yang parah
Penyebab
keracunan
1.
virus
2.
bakteri
3.
parasit , cacing
gelang, cacing pita dan lain – lain
4.
alergi
Mengatasi Keracunan Makanan
- Beristirahat.
- Minum banyak cairan dan oralit untuk mencegah
dehidrasi. Oralit akan mengganti garam, glukosa dan mineral penting lainnya
yang hilang karena dehidrasi.
- Hindari memakan sesuatu hingga sembuh (kecuali
cairan). Ketika sudah sembuh, makan makanan yang mudah dicerna, seperti
roti, kerupuk, pisang dan nasi lembut.
- Minum cairan setiap kali diare.
- Kompres hangat pada perut. Hal ini akan
meringankan kejang dan nyeri di perut dan kecenderungan untuk muntah.
Penderita keracunan makanan harus dibawa
ke dokter jika:
- Gejala bertambah parah dan tidak berkurang dalam
satu hari.
- Demam 38° C atau lebih.
- Terdapat gejala dehidrasi berat.
- Penderita adalah bayi.
- Keracunan terjadi secara massal
Mencegah Keracunan Makanan
Makanan dapat terkontaminasi
selama tahap pembuatan, pengolahan dan penyajian. Untuk mencegah keracunan
makanan, yang harus dilakukan adalah:
- Masak daging, unggas, telur, sosis dan ikan
secara matang.
- Cuci tangan dengan benar sebelum dan setelah
menyiapkan makanan.
- Hindari menggunakan alat masak atau wadah untuk
kelas makanan berbeda, seperti mengiris daging lalu mengiris tahu tanpa
pisau dicuci terlebih dahulu.
- Cuci tangan dengan baik setelah memegang hewan.
- Jangan mengonsumsi susu yang belum di
pasteurisasi.
- Selalu perhatikan keterangan kadaluarsa pada
makanan.
EmoticonEmoticon